BIOGRAFI
DEFRI PUTRA
Nama saya Defri Putra
Sukma Silaban, sering dipanggil Defri oleh teman-teman disekolah. Saya beragama
islam dan berjenis kelamin laki-laki. Saya terlahir dari pasangan Selamat
Silaban dan Zarmawati Yang lahir di Tanjungpinang Kepulauan Riau
pada tanggal 01 bulan Desember 1999.
Saya anak pertama dari
3 bersaudara, adek saya bernama Riski yang sekarang menduduki dibangku SMP dan
Destri yang sekarang duduk dibangku 3 SD. Hobi saya adalah mancing, dan jaga
kedai. Makanan kesukaan saya adalah nasi goreng pak haji di pemuda. Saya juga
suka membuat website pribadi dan di website saya tersebut saya bisa mengalirkan
bakat menulis di website saya tersebut. Website saya adalah www.defriputra.com .
Pendidikan pertama saya
adalah sd karena saya sudah pandai membaca dan menulis yang diajarkan oleh orang tua saya dan tidak
memerlukan uang untuk masuk ke taman kanak-kanak. Saya bersekolah di SD 012
Bukit Bestari waktu itu. Pas pertama kali sekolah saya sangat malu sekali
karena saya memiliki kaki yang cacat. Kaki kanan saya pada saat itu bengkok 180
derajat disebabkan dari lahir. Pada saat itu saya masih bias berjalan, berlari,
dan bermain bersama teman tetapi kaki saya yang bengkok membuat saya malu
bermain di sekolah.
Pada pengambilan
semester 1 saya mendapatkan ranking 4 disebabkan karena saya tidak bisa
olahraga makanya saya mendapatkan ranking 4 sebenarnya saya bisa mendapatkan
ranking 2 “kata ibu guru saya“. Pada saat liburan semester 1 Walikota ibu
Suryatati Amanan bersilaturhmi di kediaman rumah saya. Semua warga menyambut
dengan gembira kedatangan beliau termasuk saya. Pada saat acara berlangsung dia
melihat saya berjalan dengan keadaan pincang, mungkin dia kasihan dengan saya
langsung saja dia memanggil saya untuk ke tempatnya, sayapun pergi kesana dan
ditanya kenapa kamu bisa seperti ini. Saya pun menjawab yah itu dari lahir bu.
Semenjak saat itu lah
saya dibantu oleh ibu Walikota untuk operasi kaki saya di Jakarta. Selama 1
semester saya dijakarta untuk operasi kaki saya. Banyak suka dan duka semenjak
saya dijakarta, sukanya saya sebelum operasi kami jalan-jalan di Ragunan (kebun binatang Jakarta), Pantai Ancol, Taman
Mini Indonesia dll. Dukanya ialah susah nyari obat, sering di biarka sama
petugas rumah sakit, dana yang minim, dll. Tetapi Alhamdulillah selama 4 bulan
dijakarta akhirnya kaki saya menjadi
normal seperti orang biasa, tetapi saya belom boleh untuk jalan kata dokternya.
Setelah selesai operasi
saya langsung pulang ke Tanjungpinang dan menemui guru saya apakah saya
dibolehkan untuk ujian susulan agar naik di kelas 2. Ibu guru sayapun berkata “Defri
tidak perlu ikut ujian susulan, Defri
sudah dipastikan naik kelas karena pada semester 1 dia mempunyai nilai yang
cukup bagus”. Saya pun sangat senang pada saat itu.
Pada saat kelas 3 saya
baru diperbolehkan untuk jalan tetapi sudah saya coba beberapa kali tetap tidak
bisa berjalan dengan sempurna seperti orang lain, jadi sampai sekarang saya
memakai tongkat agar saya bisa jalan kemana saja.
6 tahun
saya di SD dengan peringkat ke 4 dalam niai un tertinggi di Ujian Nasional di
sekolah pada saat itu. Saya pun langsung menempuh kejenjang berikutnya yaitu di
SMPN 4 Tanjungpinang, disitulah saya mulai merasa tidak perlu malu walaupun
kamu memakai tongkat tetapi kamu masih banyak kelebihan dari sisi lainnya. Di
SMP 4 lah saya menemukan teman baik saya yaitu Fauzi Al-Riski, dialah teman
terbaik saya pada saat SMP, saya bertemu dia saat Kelas 2 SMP sampai sekarang
saya masih bersama dengan dia.
Setelah 3 tahun di SMP
saya langsung menempuh ke jenjang berikutnya.
saya sekarang duduk dibangku kelas 2 SMK N 1 Jurusan MULTIMEDIA. Disini saya
bertemu sama teman-teman yang baik dan juga guru-guru yang baik yang sudah
mengajarkan saya hingga saya bisa mempunyai ilmu yang sangat berguna untuk
kedepannya. Hal ini membuat saya merasa senang sekolah di SMK N 1 Tanjungpinang
ini.
Setelah lulus sekolah
ini, saya berencana untuk masuk ke Universitas yang ada ditanjungpinang saja
karena saya belom mau meninggalkan kota kelahiran saya ini.
Inilah biografi saya
dari saya lahir sampai sekarang semoga yang membaca dapat merasakan suka
dukanya saya dalam sehari – hari.
EmoticonEmoticon